RSUD Brebes

Mengenal lebih dekat Monkeypox

Baru-baru ini masyarakat brebes dan sekitarnya dihebohkan dengan munculnya pasien suspek Monkeypox, namun berdasarkan hasil pemeriksaan diketahui pasien tesebut hanya terkena cacar air biasa bukan cacar monyet (monkeypox). Lantas apa itu Monkeypoxy?

 

Monkeypox

Monkeypox/ Mpox adalah penyakit yang disebabkan virus virus cacar monyet (MPXV). Virus ini merupakan virus DNA untai ganda berselubung dari  genus Orthopoxvirus  dalam  famili Poxviridae. Pada asalnya, penyakit ini adalah penyakit zoonosis, yang berarti ditularkan dari hewan ke manusia. Penyakit ini juga dapat menyebar dari manusia ke manusia.

 

Penularan Monkeypox

Mpox menyebar dari orang ke orang terutama melalui kontak dekat dengan seseorang yang menderita mpox, termasuk anggota rumah tangga. Kontak dekat meliputi kontak kulit ke kulit (seperti menyentuh atau berhubungan seks) dan kontak mulut ke mulut atau mulut ke kulit (seperti berciuman), dan juga dapat meliputi bertatap muka dengan seseorang yang menderita mpox (seperti berbicara atau bernapas berdekatan, yang dapat menghasilkan partikel pernapasan yang menular).Orang juga dapat tertular mpox dari benda-benda yang terkontaminasi seperti pakaian atau linen, melalui cedera jarum suntik dalam perawatan kesehatan.  Selama kehamilan atau kelahiran, virus dapat menular ke bayi. Tertular mpox selama kehamilan dapat berbahaya bagi janin atau bayi baru lahir. Penularan mpox dari hewan ke manusia terjadi dari hewan yang terinfeksi ke manusia melalui gigitan atau cakaran, atau selama aktivitas seperti berburu, menguliti, menjebak, termasuk memasak

 

Apa saja gejala Monkeypox?

Mpox menyebabkan tanda dan gejala yang biasanya dimulai dalam seminggu tetapi dapat dimulai 1–21 hari setelah terpapar. Gejala berlangsung 2–4 minggu namun dapat berlangsung lebih lama pada seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Gejala umum mpox adalah:

  • Ruam/lesi
  • demam
  • sakit tenggorokan
  • sakit kepala
  • nyeri otot
  • sakit punggung
  • energi rendah
  • pembengkakan kelenjar getah bening (di leher, ketiak atau selangkangan)

Ruam biasanya dimulai dalam satu sampai tiga hari sejak demam. Ruam atau lesi pada kulit ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar, lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras atau keropeng lalu rontok. Gejala biasanya berlangsung antara 2-4 minggu dan biasanya sembuh sendiri.

 

Pencegahan Monkeypox

pencegahan Monkeypox dapat dilakukan dengan cara :

  • Lindungi diri anda dengan membatasi kontak dengan suspek atau sudah terkonfirmasi Monkeypox atau dengan hewan yang berisiko menularkan.
  • Hindari kontak fisik dengan material yang terkontaminasi. Misalnya dari tempat tidur maupun pakaian yang digunakan penderita monkeypox
  • Bersihkan dan disinfeksi lingkungan yang bisa saja terkontaminasi secara teratur.
  • Meminimalisir/menghindari kontak dengan hewan liar, terutama hewan sakit atau mati
  • Jika sedang merawat keluarga/pasien mpox, sobat diharuskan memakai alat pelindung diri (APD) yang sesuai
  • Periksakan diri anda dan kontak erat anda jika anda mengalami gejala Monkeypox.

Untuk penderita Monkeypox hal-hal yang dapat dilakukan untuk membantu meredakan gejala dan mencegah penularan mpox ke orang lain:

  • Penderita mpox harus mengisolasi diri di rumah sesuai dengan petunjuk dari penyedia layanan kesehatan, atau di rumah sakit jika diperlukan, selama masa infeksi (dari timbulnya gejala hingga lesi sembuh dan koreng terlepas), sering mencuci tangan dengan sabun dan air atau pembersih tangan, terutama sebelum atau setelah menyentuh luka;
  • Menghindari menyentuh satu sama lain
  • Menjaga jarak setidaknya 1 meter
  • Kenakan masker dan tutupi lesi saat berada di sekitar orang lain sampai ruam sembuh;
  • Tidak memecahkan lesi atau menggaruk luka yang dapat memperlambat penyembuhan, menyebarkan ruam ke bagian tubuh lain, dan menyebabkan luka terinfeksi
  • Menggunakan peralatan, handuk, tempat tidur, termasuk kamar mandi terpisah

 

Pengobatan Monkeypox

Sampai saat ini pengobatan yang spesifik untuk Monkeypox masih terbatas tahap pengembangan. Pengobatan lebih bersifat simptomatis dan suportif. Tujuan pengobatan mpox adalah untuk mengatasi ruam, mengelola rasa sakit, dan mencegah komplikasi. Perawatan dini dan suportif penting untuk membantu mengelola gejala dan menghindari masalah lebih lanjut. Penderita Monkeypox harus mengikuti saran dari fasilitas layanan kesehatan, termasuk hindari menggaruk kulit.

 

Vaksinasi Monkeypox

Vaksin yang sebelumnya digunakan untuk penyakit smallpox yang telah dilakukan pengembangan dan penilitian sehingga dapat digunakan untuk pencegahan Monkeypox, namun hingga saat ini, belum ada pengobatan antivirus yang terbukti efektif untuk mpox dan ketersediaan global masih terbatas. Vaksinasi massal tidak dianjurkan saat ini.

 

Siapa yang berisiko terkena Monkeypox?

Kelompok yang paling berisiko terkena mpox adalah

  • Orang yang tinggal dengan atau memiliki riwayat kontak erat (termasuk kontak seksual) dengan seseorang yang terinfeksi Monkeypox.
  • Orang yang memiliki kontak rutin dengan hewan yang dapat terinfeksi.
  • Bayi baru lahir, Anak-anak, ibu hamil, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, termasuk penderita HIV.
  • Tenaga kesehatan juga memiliki risiko sehingga perlu untuk selalu menerapkan prosedur PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi)

 

Penulis : Moh. Iqbal Agung P. S.KM., M.Kes (Penyuluh Kesehatan Masyarakat RSUD Brebes)

Sumber :

https://infeksiemerging.kemkes.go.id/document/download/wQz

https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/mpox

Hubungi Kami
Halo,
Adakah Yang Bisa Kami Bantu
Skip to content