Pengembangan Inovasi


WALINTING KABUR

WALINTING KABUR

Walinting Kabur (Whatsapp Kelas Interaktif Stunting Karo Gizi Buruk) merupakan program inovasi yang berlatar belakang terputusnya pemantauan status gizi pasien stunting dan gizi buruk pasca rawat inap/ rawat jalan di RSUD Brebes.

Walinting Kabur berupa kelas online whatsapp group yang beranggotakan tenaga kesehatan RSUD Brebes (Tim Penurunan Stunting, wasting dan Gizi Buruk RSUD Brebes), tenaga kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten (Sub.Kor. Seksi Kesga dan Gizi, beberapa ahli gizi Puskesmas di wilayah kabupaten Brebes), bidan desa, kader posyandu dan orang tua pasien stunting dan gizi buruk (baik yang pernah dirawat di RSUD Brebes, maupun pasien rawat jalan). Inovasi ini terdiri dari 2 kelas, yakni Kelas Anak Gizi Baik (kelas online untuk pasien balita gizi buruk) dan Kelas Anak Tumbuh Tinggi (kelas online untuk pasien balita stunting wasting)

Tujuan inovasi Walinting Kabur :

  1. Memantau perkembangan status gizi dan kesehatan pasien balita stunting dan gizi buruk di RSUD Brebes post rawat inap dan rawat jalan.
  2. Menjadi wadah diskusi, koordinasi dan konsultasi antar anggota whatsapp group.
  3. Mendukung penanganan kasus balita stunting, wasting dan gizi buruk di Kabupaten Brebes, yang sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan ke-2 dan ke-3.
  4. Meningkatkan kerja sama jejaring rujukan RSUD Brebes dengan Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes

Sebelum adanya Walinting Kabur, dalam kurun waktu Mei – Agustus 2022, ada 21 pasien balita stunting wasting dan gizi buruk yang tidak terpantau status gizinya oleh tenaga kesehatan RSUD Brebes setelah rawat inap maupun rawat jalan. 

Di bulan September 2022, jumlah balita stunting yang terpantau sebanyak 3 balita, dan balita gizi buruk sebanyak 4 balita (total 7 balita). Sedangkan di bulan Oktober s/d Desember 2022, jumlah balita yang terpantau sebanyak 6 balita (1 balita meninggal dunia).

Dari pasien yang terpantau, untuk Kelas Anak Tumbuh Tinggi, balita yang keluar pemantauan karena peningkatan status gizi sebesar 50%. Sedangkan untuk kelas Anak Gizi Baik, balita yang keluar pemantauan karena peningkatan status gizi sebesar 20%. Capaian ini menunjukkan salah satu keberhasilan Program Walinting Kabur RSUD Brebes.

Walinting Kabur ini merupakan program pemantauan status gizi dan kesehatan berkelanjutan pada pasien stunting dan gizi buruk sebagai wujud koordinasi antara tenaga kesehatan RSUD Brebes dengan tenaga kesehatan DKK dan orang tua pasien. Walinting Kabur juga diharapkan mampu mendukung penanganan kasus balita stunting, wasting, dan gizi buruk di Kabupaten Brebes.